Add caption |
Karakter
merupakan sebuah kata yang tidak ada artinya jika tidak dihubungkan dengan
manusia. Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan
Nasional), Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara. Individu
yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat
keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia
buat. Dari sudut proses pembentukkannya ada ahli yang
mengatakan bahwa karakter manusia itu adalah turunan (hereditas), sebagian lain
lagi mengatakan lingkungan yang membentuk karakter kepribadian seseorang. Kita
tidak mempersalahkan ataupun membenarkan salah satu pandangan di atas. Yang
pasti kedua faktor di atas sangat berperan di dalam pembentukan karakter
kepribadian seorang manusia. Tapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah
bahwa kebiasaan manusia setiap hari itulah yang akan membentuk karakter seorang
manusia
Pada
era modern ini, kerisauan di sebagian kalangan masyarakat terhadap karakter
pemuda-pemudi Indonesia yang dinilai mulai menyimpang dari akhlak atau karakter
mulia. Wibawa nilai dan norma menjadi pudar, keberadaan nilai dan norma sebagai
pengatur tingkah laku mulai diabaikan.Tindakan-tindakan kenakalan , seperti
perkelahian, terjerat Napza, dan pergaulan bebas merupakan suatu bukti
lunturnya nilai-nilai karakter bangsa.
Karakter
seseorang pemuda sangatlah berpengaruh terhadap karakter dan kemajuan bangsa
tersebut, mengingat pemuda merupakan tunas bangsa yang memiliki peran penting
dalam mempertahankan keutuhan suatu bangsa karena di tangan merekalah masa
depan suatu bangsa ditentukan.
Karakter
bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik
jari. Karakter
dapat dibangun
dan dikembangkan
secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses yang tidak instan. Salah
satu cara untuk dapat membangun dan mengembangkan karakter yang sesuai dengan
nilai-nilai karakter bangsa ialah melalui pendidikan karakter.
Pendidikan karakter adalah usaha
sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan
kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan
yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia.
Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan
tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang
tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di
tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat
berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan
optimisme.
Pendidikan
karakter dapat dimulai dari usia golden age.Usia golden age
atau masa emas merupakan masa kanak-kanak usia 0 hingga 6 tahun. Pada masa ini
otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima
dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah
masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan
mulai terbentuk.
Pada
usia golden age umumnya mereka aktif, spontan, ceria,
dan penuh rasa ingin tahu. Semua
stimulus akan direspon pada usia ini, semua informasi akan diserap dan mereka akan menangkap apa saja
yang ada disekitarnya. Anak-anak aktif dan belajar melalui semua inderanya. Anak usia golden age kita ibaratkan seperti spons yang menyerap semua yang ada di sekelilingnya
dan semua yang diserap itu akan menjadi fondasi penting dalam pembentukan
kepribadiannya kelak. Pendidikan karakter pada usia golden age merupakan proses belajar tentang segala aspek dan
komponen yang dibutuhkan untuk membentuk kepribadian yang matang dan paripurna,
dimana orang tua, guru, lingkungan dan masyarakat berperan sebagai pilar
utamanya.
Orang tua,
guru, dan lingkungan masyarakat dapat memberikan keteladanan kepada anak usia golden age tentang pentingnya kejujuran, disiplin diri,
kegigihan, semangat belajar yang tinggi, rasa tanggung
jawab, dan
persatuan di tengah-tengah kebinekaan. Mengingat anak pada usia golden age ini, lebih suka meniru atau mengimitasi segala perilaku
orang disekitarnya.
Psikologi
perkembangan menekankan betapa pentingnya masalah pengasuhan dan pembimbingan
pada fase golden age ini. Periode
inilah yang akan menentukan perkembangan seseorang pada masa dewasa. Bila dalam
periode ini anak mendapat stimulus memadai, serta pola pengasuhan yang tepat,
maka perkembangan fisik maupun psikisnya akan optimal.
Sebuah
ungkapan bijak juga menegaskan bahwa mendidik anak usia muda itu bagai kita
mengukir di atas batu, sedang mendidik orangtua ibarat mengukir di atas pasir.Ukiran
di batu pasti akan lebih membekas dan tahan lama, sementara ukiran di pasir
pantai bakal segera sirna disapu ombak lautan. Maka penanaman kebiasaan baik,
nilai-nilai moral, hingga ketauhidan pada usia anak tentu lebih melekat,
asalkan cara penyampaianya selaras dengan perkembangan mental anak yang
bersangkutan.
Jika
Orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat telah mengoptimalkan pengasuhan dan pembimbingan
pendidikan karakter pada usia golden age ini,
maka bukan barang mustahil lagi generasi pemuda dan pemudi Indonesia kelak akan
menjadi generasi yang berkarakter golden
atau berkarakter emas.
Generasi yang berkarakter golden, artinya karakter Pemuda
dan pemudi indonesia sudah sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa.
Nilai-nilai karakter bangsa diantaranya yaitu relijius, jujur, disiplin,
semangat belajar yang tinggi, rasa tanggug jawab, optimisme dan rasa cinta
tanah air.
Pemuda dan pemudi yang berkarakter golden tentunya
akan memiliki karakter cinta tanah air yang tinggi. Seseorang yang memiliki
rasa cinta tanah air yang tinggi, maka didalam dirinya akan tumbuh rasa untuk
mencintai, melindungi, memajukan, dan membanggangkan, serta membela bangsa dan
negaranya.
Pemuda dan pemudi Indonesia yang cinta tanah air,
tentunya akan merasa wajib untuk selalu membela bangsa dan negara dari setiap
ancaman yang datang dari luar maupun dalam negeri. Wujud bela negara yang mencerminkan
kecintaan kita terhadap tanah air, tidak selalu hanya dengan mengangkat
senjata. Sebagai pemuda dan pemudi kita dapat membela negara dengan cara
belajar dengan tekun.
Belajar dengan tekun dapat menghasilkan suatu
prestasi. Dari sebuah prestasi tersebut kita dapat membanggangkan dan
mengharumkan bangsa dan negara kita di dunia internasional sebagai wujud bela
negara. Belajar dengan tekun juga dapat menghasilkan sebuah ide-ide baru yang
dapat menghantarkan Indonesia kedepan pintu kesuksesan dan kemajuan.
Daftar Pustaka
Pendidikan
Karakter. (2013, 27 September). Peran Pendidikan Karakter Dalam Melengkapi
Kepribadian. Diperoleh 27 September 2013, dari (http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-kepribadian/).
Pustaka
Pandani. (2013, 27 September). Pengertian Karakter. Diperoleh 27 September
2013, dari (http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html).
Sangobion.
(2013, 27 September).Membangun Karakter Sejak Pendidikan Usia Dini. Diperoleh
27 September 2013, dari (sangobion.co.id/baby/index.php?/topic/118-membangun-karakter-anak-sejak-usia-dini/)
Yasmin
Hospital. (2013, 27 September).Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Gagasan Yang
Menuju Tindakan. Diperoleh 27 September 2013, dari (www.yasminhospital.com/pendidikan-karakter-anak-usia-dini-gagasan-yang-menuju-tindakan/).