Kamis, 26 Desember 2013

Pentingnya Pendidikan Karakter pada usia “Golden age” Sebagai Upaya Mewujudkan Generasi Pemuda-Pemudi yang Berkarakter Golden.

Add caption
            Karakter merupakan sebuah kata yang tidak ada artinya jika tidak dihubungkan dengan manusia. Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional), Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,  bangsa  dan  negara.  Individu  yang  berkarakter  baik  adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Dari sudut proses pembentukkannya ada ahli yang mengatakan bahwa karakter manusia itu adalah turunan (hereditas), sebagian lain lagi mengatakan lingkungan yang membentuk karakter kepribadian seseorang. Kita tidak mempersalahkan ataupun membenarkan salah satu pandangan di atas. Yang pasti kedua faktor di atas sangat berperan di dalam pembentukan karakter kepribadian seorang manusia. Tapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah bahwa kebiasaan manusia setiap hari itulah yang akan membentuk karakter seorang manusia
Pada era modern ini, kerisauan di sebagian kalangan masyarakat terhadap karakter pemuda-pemudi Indonesia yang dinilai mulai menyimpang dari akhlak atau karakter mulia. Wibawa nilai dan norma menjadi pudar, keberadaan nilai dan norma sebagai pengatur tingkah laku mulai diabaikan.Tindakan-tindakan kenakalan , seperti perkelahian, terjerat Napza, dan pergaulan bebas merupakan suatu bukti lunturnya nilai-nilai karakter bangsa.
Karakter seseorang pemuda sangatlah berpengaruh terhadap karakter dan kemajuan bangsa tersebut, mengingat pemuda merupakan tunas bangsa yang memiliki peran penting dalam mempertahankan keutuhan suatu bangsa karena di tangan merekalah masa depan suatu bangsa ditentukan.
Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari. Karakter dapat dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses yang tidak instan. Salah satu cara untuk dapat membangun dan mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa ialah melalui pendidikan karakter.
Pendidikan karakter adalah usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme.
Pendidikan karakter dapat dimulai dari usia golden age.Usia golden age atau masa emas merupakan masa kanak-kanak usia 0 hingga 6 tahun. Pada masa ini otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk.
            Pada usia golden age umumnya mereka aktif, spontan, ceria, dan penuh rasa ingin tahu. Semua stimulus akan direspon pada usia ini, semua informasi akan diserap dan mereka akan menangkap apa saja yang ada disekitarnya. Anak-anak aktif dan belajar melalui semua inderanya. Anak usia golden age kita ibaratkan seperti spons yang menyerap semua yang ada di sekelilingnya dan semua yang diserap itu akan menjadi fondasi penting dalam pembentukan kepribadiannya kelak. Pendidikan karakter pada usia golden age merupakan proses belajar tentang segala aspek dan komponen yang dibutuhkan untuk membentuk kepribadian yang matang dan paripurna, dimana orang tua, guru, lingkungan dan masyarakat berperan sebagai pilar utamanya.
Orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat dapat memberikan keteladanan kepada anak usia golden age tentang pentingnya kejujuran, disiplin diri, kegigihan, semangat belajar yang tinggi, rasa tanggung jawab, dan persatuan di tengah-tengah kebinekaan. Mengingat anak pada usia golden age ini, lebih suka meniru atau mengimitasi segala perilaku orang disekitarnya.
Psikologi perkembangan menekankan betapa pentingnya masalah pengasuhan dan pembimbingan pada fase golden age ini. Periode inilah yang akan menentukan perkembangan seseorang pada masa dewasa. Bila dalam periode ini anak mendapat stimulus memadai, serta pola pengasuhan yang tepat, maka perkembangan fisik maupun psikisnya akan optimal.
Sebuah ungkapan bijak juga menegaskan bahwa mendidik anak usia muda itu bagai kita mengukir di atas batu, sedang mendidik orangtua ibarat mengukir di atas pasir.Ukiran di batu pasti akan lebih membekas dan tahan lama, sementara ukiran di pasir pantai bakal segera sirna disapu ombak lautan. Maka penanaman kebiasaan baik, nilai-nilai moral, hingga ketauhidan pada usia anak tentu lebih melekat, asalkan cara penyampaianya selaras dengan perkembangan mental anak yang bersangkutan.
            Jika Orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat telah mengoptimalkan pengasuhan dan pembimbingan pendidikan karakter pada usia golden age ini, maka bukan barang mustahil lagi generasi pemuda dan pemudi Indonesia kelak akan menjadi generasi yang berkarakter golden atau berkarakter emas.
Generasi yang berkarakter golden, artinya karakter Pemuda dan pemudi indonesia sudah sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa. Nilai-nilai karakter bangsa diantaranya yaitu relijius, jujur, disiplin, semangat belajar yang tinggi, rasa tanggug jawab, optimisme dan rasa cinta tanah air.
Pemuda dan pemudi yang berkarakter golden tentunya akan memiliki karakter cinta tanah air yang tinggi. Seseorang yang memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi, maka didalam dirinya akan tumbuh rasa untuk mencintai, melindungi, memajukan, dan membanggangkan, serta membela bangsa dan negaranya.
Pemuda dan pemudi Indonesia yang cinta tanah air, tentunya akan merasa wajib untuk selalu membela bangsa dan negara dari setiap ancaman yang datang dari luar maupun dalam negeri. Wujud bela negara yang mencerminkan kecintaan kita terhadap tanah air, tidak selalu hanya dengan mengangkat senjata. Sebagai pemuda dan pemudi kita dapat membela negara dengan cara belajar dengan tekun.
Belajar dengan tekun dapat menghasilkan suatu prestasi. Dari sebuah prestasi tersebut kita dapat membanggangkan dan mengharumkan bangsa dan negara kita di dunia internasional sebagai wujud bela negara. Belajar dengan tekun juga dapat menghasilkan sebuah ide-ide baru yang dapat menghantarkan Indonesia kedepan pintu kesuksesan dan kemajuan.

Daftar Pustaka
Pendidikan Karakter. (2013, 27 September). Peran Pendidikan Karakter Dalam Melengkapi Kepribadian. Diperoleh 27 September 2013, dari (http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-kepribadian/).
Pustaka Pandani. (2013, 27 September). Pengertian Karakter. Diperoleh 27 September 2013, dari (http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html). 
Sangobion. (2013, 27 September).Membangun Karakter Sejak Pendidikan Usia Dini. Diperoleh 27 September 2013, dari (sangobion.co.id/baby/index.php?/topic/118-membangun-karakter-anak-sejak-usia-dini/)
Yasmin Hospital. (2013, 27 September).Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Gagasan Yang Menuju Tindakan. Diperoleh 27 September 2013, dari (www.yasminhospital.com/pendidikan-karakter-anak-usia-dini-gagasan-yang-menuju-tindakan/).